Bisnis Fujifilm Masih Eksis di Indonesia, Bos Baru Asal Dari Jepang

JakartaBisnis negatif film atau yang populer disebut klise pernah identik dengan brand name Fujifilm. Meski kini lini bisnis tersebut tergusur oleh teknologi foto electronic, namun bisnis Fujifilm masih tetap eksis termasuk di Indonesia.

Penopang bisnis korporasi asal Jepang itu, memang bukan lagi bisnis negatif film. Dikutip dari keterangan resmi perusahaan, bisnis Fujifilm di Indonesia saat ini tak hanya di bidang kamera foto electronic, namun mencakup 8 bidang usaha lain.

Di antaranya mulai dari mesin pencetakan digital dan countered; Information storage; Perawatan kulit dan kecantikan ASTALIFT; hingga berbagai produk perawatan kesehatan seperti ultrasound, radiografi maupun clinical IT.

Untuk mengokohkan bisnisnya tersebut, Fujifilm berkomitmen untuk terus berinovasi menjawab berbagai tantangan dan kebutuhan masyarakat Indonesia. Karenanya, perusahaan word play here menunjuk bos baru untuk memimpin PT FUJIFILM Indonesia (FUJIFILM Indonesia), yakni Masato Yamamoto sebagai Presiden Direktur yang efektif mulai 1 Juli 2021.

"Saya sangat senang menjadi bagian dari FUJIFILM Indonesia, dan memimpin sebuah organisasi dengan orang-orang terbaik di industri serta dengan tim profesional yang sudah terampil dan berpengalaman," kata Yamamoto dalam pernyataan resmi, Senin (23/8).

Yamamoto yang menggantikan pejabat sebelumnya, Noriyuki Kawakubo, Yamamoto akan menjadi ujung tombak strategi bisnis dan operasi Fujifilm di Indonesia. Menurut Yamamoto, Fujifilm terus berkontribusi untuk memecahkan masalah sosial di Indonesia, dengan beragam bisnis dan inovasi 'NEVER STOP'.

Dia sendiri telah meniti karier di Fujifilm Group selama hampir 20 tahun. Peran dan kontribusinya cukup besar dalam pengembangan pasar internasional dari bisnis imaging termasuk instax, merek kamera instan Fujifilm, di kantor pusat di Jepang dan beberapa anak perusahaan seperti FUJIFILM France dan FUJIFILM Asia Pacific.

FUJIFILM Indonesia, merupakan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh FUJIFILM Company di Jepang dan akan merayakan 10 tahun hari jadinya pada September nanti. Setelah industri kamera rol movie menurun drastis akibat berkembang pesatnya period digitalisasi, Fujifilm mengubah diri menjadi organisasi dengan diversifikasi berbagai lini bisnis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Utang PLN Sepanjang 2021 Berkurang Rp 32 Triliun

Pihak China Protes Ke Indonesia Terkait Soal Aktivitas Pengeboran Migas di Laut China Selatan

Dompet Digital, Cara Mudah Kirim Uang Tanpa Ribet